VISITATION AND RELATION

Telah dilaksanakan kegiatan Visitation and Relation bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Siliwangi (HMJ EP) pada Sabtu, 14 Juni 2025 dengan tema “Eksplorasi sebagai Strategi Optimalisasi Organisasi”.

Kegiatan Visitation and Relation dilaksanakan dalam beberapa rangkaian, yaitu pembukaan, pengenalan pengurus himpunan dari HIMAPENMAS dan HMJ EP, dilanjutkan dengan sharing sassion, dan kegiatan ditutup dengan games interaktif untuk mencairkan suasana dan mempererat persaudaraan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi, mempererat hubungan antar organisasi mahasiswa, serta membuka ruang diskusi yang produktif mengenai pengelolaan organisasi, program kerja, dan potensi sinergi ke depan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana tukar gagasan, nilai-nilai kepemimpinan, serta semangat berorganisasi yang inklusif dan progresif. Melalui kegiatan ini, kedua himpunan dapat saling berbagi pengalaman, wawasan, dan strategi dalam pengelolaan organisasi serta pelaksanaan program kerja. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan semangat kolaborasi, memperluas jejaring, serta membuka peluang kerja sama yang konstruktif dan berkelanjutan. Diharapkan, dari pertemuan ini akan lahir sinergi yang mampu memberikan dampak positif, tidak hanya bagi internal organisasi, tetapi juga bagi mahasiswa dan masyarakat luas.

Selama kegiatan berlangsung, banyak harapan baik yang muncul dari diskusi dan pertemuan ini. Salah satu harapan terbesar adalah terwujudnya kolaborasi antar himpunan dalam bentuk kegiatan bersama yang tidak hanya memperkuat hubungan antar jurusan, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi mahasiswa dan masyarakat secara luas. Baik HIMAPENMAS  maupun HMJ EP menyambut antusias peluang ini dan berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan kerja sama ke depannya.

Kami berharap bahwa kegiatan ini menjadi awal yang baik bagi hubungan jangka panjang antar himpunan mahasiswa, serta menjadi inspirasi bagi organisasi lainnya untuk saling berkolaborasi demi kemajuan bersama. Semoga setiap langkah yang telah dan akan ditempuh oleh kedua himpunan mahasiswa ini senantiasa diberkahi, dilancarkan segala urusannya, dan membawa dampak positif bagi anggotanya, institusi, serta masyarakat luas. Semoga silaturahmi ini tetap terjaga dan berkembang menjadi kerja sama yang konkret, solid, dan berkelanjutan.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan atas sambutan hangat dan kerjasama yang luar biasa dalam kegiatan Visitation and Relation. Kehadiran dan keterlibatan aktif dari seluruh pengurus HMJ Ekonomi Pembangunan memberikan warna dan semangat tersendiri dalam setiap sesi kegiatan yang telah dilaksanakan.

Semoga silaturahmi ini menjadi awal dari hubungan baik yang terus terjaga, dan semoga kolaborasi yang direncanakan dapat terwujud dengan lancar dan membawa manfaat yang luas. Terima kasih atas kebersamaannya, semangat kolaboratifnya, dan niat baik yang telah dibangun bersama. Sampai jumpa di agenda selanjutnya!

KABINET AWIRASMANA 2025

KABINET AWIRASMANA 2025

Awirasmana diambil dari tiga kata yaitu, Ekawira, Pravana, dan Laksamana. Tiga kata tersebut merupakan bahasa sansekerta yang memiliki arti seseorang yang punya keberanian untuk membawa kemakmuran organisasi melalui suatu kegiatan yang dinamis.

Ekawira seseorang yang memiliki keberanian yang luar biasa

Pravana kegiatan yang dinamis dan terus berkembang

Laksamana pembawa kemakmuran

 

 

 

API menggambarkan semangat yang tak pernah padam. Diharapkan Kabinet Awirasmana memiliki semangat yang menyala untuk memajukan HIMAPENMAS, juga memiliki keberanian untuk menghadapi tantangan danmenghadapi setiap masalah yang muncul dalam upaya menciptakan perubahan.

 

PHOENIX  menggambarkan kebangkitan dan regenerasi. meskipun tantangan dan keterpurukan ada, Kabinet Awirasmana bisa selalu bangkit, belajar dari kesalahan, dan berkembang menjadi lebih kuat.

KERIS   sebagai simbol keberanian, kehormatan, dan kebijaksanaan sangat tepat mencerminkan tujuan dari Kabinet Awirasmana untuk mengedepankan nilai-nilai moral dankebijaksanaan dalam setiap langkah.

 

 

TANGAN   adalah simbol solidaritas dangotong royong. Kabinet Awirasmana diharapkan bisa menjunjung nilai solidaritas yang tinggi dan gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.

 

 

GARIS LENGKUNG MERAH menggambarkan dinamika dan fleksibilitas, mencerminkan perkembangan dan pertumbuhan berkelanjutan dari Kabinet Awirasmana.

 

 

GARIS LENGKUNG EMAS menggambarkan keseimbangan dan harmoni dalam perjalanan Kabinet Awirasmana.

 

 

 

 

RAMADAN BERSAMA PENDIDIKAN MASYARAKAT 2025

16/03/2025

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Masyarakat Kabinet Awirasmana Periode 2025 telah melaksanakan kegiatan Ramadan Bersama Pendidikan Masyarakat (RBPENMAS), selama tiga hari pada tanggal 16 s.d. 18 April 2025. Hari pertama kegiatan sekaligus pembukaan acara, dilaksanakan di masjid Al-Fatah Cilolohan. Yang mana, setelah pembukaan acara Himpunan Mahasiswa Pendidikan Masyarakat melaksanakan tadarus Al-Qur’an bersama dengan anak-anak dari masjid Al-Fatah. Setelah itu dilanjut dengan sosialisasi perlombaan yang akan dilaksanakan pada hari kedua, yaitu lomba ranking 1, lomba adzan, kaligrafi, dan sholawat.

   

Kegiatan Ramadan Bersama Pendidikan Masyarakat (RBPENMAS) telah berkolaborasi dengan salah satu Ormawa FKIP yaitu Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMAPTIKA) dalam kegiatan berbagi takjil pada rangkaian acara hari pertama. Kegiatan berbagi takjil ini dilakukan di beberapa titik, diantaranya di daerah Cilolohan, Padayungan, dan sekitar Universitas Siliwangi.

Ramadan Bersama Pendidikan Masyarakat (RBPENMAS) sukses dilaksanakan dengan puncak kegiatan yaitu Buka Bersama Keluarga Besar Pendidikan Masyarakat yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa Umum, di RM Dhapur Djati.

PANGJAJAP WISUDA PENDIDIKAN MASYARAKAT 2025

22/05/2025

Mengiringi Perjalanan Akhir Menuju Langkah Baru

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Masyarakat Universitas Siliwangi kembali menyelenggarakan kegiatan Pangjajap Wisuda sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi kepada para wisudawan dan wisudawati Program Studi Pendidikan Masyarakat. Kegiatan ini menjadi simbol pelepasan yang penuh makna, menandai selesainya perjalanan akademik di bangku perkuliahan sekaligus menjadi awal baru bagi para lulusan untuk melanjutkan peran di tengah masyarakat.

Acara yang berlangsung hangat ini diwarnai dengan rasa haru dan kebanggaan, tak hanya dari para peserta, namun juga dari adik tingkat yang turut mempersiapkan dan menyambut dengan antusias. Suasana kekeluargaan begitu terasa, dan menjadi momentum untuk mengenang kembali proses panjang selama menempuh studi di jurusan Pendidikan Masyarakat.

 

 

Pangjajap Wisuda tidak sekadar menjadi acara seremonial, melainkan ruang hangat untuk berbagi kenangan, doa, dan harapan. Dengan penuh kebersamaan dan kekeluargaan, para mahasiswa yang masih aktif memberikan penghormatan kepada kakak tingkat yang telah menyelesaikan studinya. Dalam momen ini, mereka diarak dan disambut secara istimewa sebagai bentuk rasa bangga atas pencapaian yang diraih.

 

Dalam kesempatan tersebut, beberapa wisudawan turut membagikan kesan dan pesannya. Siti Nur Kholifah, salah satu wisudawati, mengungkapkan perasaannya selama menempuh pendidikan di Penmas, “Rate kesusahan lulus dari Penmas itu 5/10, karena dosen-dosennya sangat baik dan mendukung. Ketika mengerjakan skripsi, kita benar-benar dibimbing dari membuat judul sampai sidang. Jadi yang mempersulit itu sebenarnya dari diri kita sendiri.” Ucapannya menggambarkan bagaimana lingkungan akademik di Penmas Unsil sangat suportif dan membimbing secara penuh, namun tetap membutuhkan motivasi dan kedisiplinan dari dalam diri.

Sementara itu, Wanda Kurnia menyampaikan harapannya bagi generasi penerus jurusan Pendidikan Masyarakat. Ia berkata, “Semoga adik-adik mahasiswa baru Penmas tertarik dengan jurusan ini. Pendidikan Masyarakat adalah jurusan pertama di Universitas Siliwangi yang meraih akreditasi Unggul, dan Unsil sekarang juga sudah unggul secara institusi. Pendidikan masyarakat itu luas—tidak hanya mencakup pendidikan formal, tapi juga non-formal dan informal. Semoga kalian bisa menjadi pendidik sepanjang hayat.” Harapan tersebut menjadi pengingat bahwa Pendidikan Masyarakat memiliki cakupan luas dan peran yang sangat penting dalam berbagai sektor kehidupan.

Pangjajap Wisuda ini diharapkan dapat menjadi penyemangat dan inspirasi bagi mahasiswa aktif agar terus berproses dengan sungguh-sungguh. Serta menjadi momen kebersamaan terakhir yang berkesan sebelum para lulusan benar-benar melangkah ke jenjang selanjutnya dalam kehidupan. HIMAPENMAS berharap silaturahmi tetap terjalin dengan baik dan lulusan Pendidikan Masyarakat senantiasa menjadi bagian dari solusi di tengah masyarakat, membawa nilai-nilai pendidikan yang membumi dan berdampak.

Selamat atas kelulusannya, dan sampai bertemu kembali di lain kesempatan. Jalan kalian masih panjang, dan kami percaya setiap langkah kalian akan membawa perubahan baik bagi banyak orang.

FORUM DISKUSI PENDIDIKAN MASYARAKAT


Himpunan Mahasiswa Pendidikan Masyarakat telah melaksanakan kegiatan Forum Diskusi Pendidikan Masyarakat dengan cangkupan Mahasiswa Pendidikan Masyarakat atau Mahasiswa Pendidikan Non-formal seluruh Indonesia. Forum diskusi ini membahas tentang “Eksistensi Peran Pendidikan Masyarakat dalam Kebijakan Pemerintah”.

Kegiatan Forum Diskusi kali ini berhasil mengundang Saudara Mukti Ali Indra selaku Ketua Umum IMADIKLUS (Ikatan Pendidikan Luar Sekolah) atau Organisasi Mahasiswa Pendidikan Masyarakat seluruh Indonesia sebagai Pemateri yang menjadi narasumber dalam pembahasan kali ini. 

Kak Mukti memberikan pemahaman terkait pengertian pendidikan non-formal, eksistensi, peran, tantangan dan harapan beliau terkait pendidikan non-formal ini. Karena pada dasarnya tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan Nasional bahwa terdapat tiga jalur pendidikan, yaitu Pendidikan Formal, Non-Formal dan Informal. 

Setelah mengetahui hal tersebut kita sebagai Mahasiswa Pendidikan Masyarakat atau Pendidikan Non-formal kiranya perlu mengetahui dan mngusut tuntas tentang Kebijakan Pemerintah Indonesia untuk eksistensi dan peranan pendidikan non-formal di lingkungan masyarakat. Pemerintah sebagai tonggak utama yang harus memberikan kesadaran terkait hadir dan pentingnya pendidikan non-formal ini. 

“Bagus dan baik sekali, dengan mengikuti Forum Diskusi pada hari ini bisa menambah wawasan saya terkait Pendidikan Non Formal juga kebijakannya dalam pemerintahan, juga isu isu yang saat ini masih hangat dibicarakan terkait “Sekolah Rakyat” yang diusulkan sendiri oleh Bapak Presiden Indonesia yang ternyata memiliki Pro dan Kontra di antara kalangan masyarakat.” 
Salah satu kesan dan pesan yang disampaikan oleh peserta pada kegiatan Forum Dikusi dengan tema “Eksistensi Peran Pendidikan Masyarakat dalam Kebijakan Pemerintah”. Forum Diskusi Pendidikan Masyarakat ini juga mengundang antusias dari beberapa mahasiswa penmas dan ditunggu-tunggu untuk kegiatan selanjutnya. 
“Next boleh dong forum gali wawasan pengalamannya dari praktisi alumni penmasnya langsungg yg udah ngerasain lika liku prospek penmasnya itu sendiri.”

Forum Diskusi Pendidikan Masyarakat kali ini kami dibersamai oleh

  1. Pendidikan Masyarakat Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor,
  2. Pendidikan Masyarakat Universitas Negeri Padang (UNP),
  3. Pendidikan Non-Formal Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung,
  4. Pendidikan Masyarakat Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung,
  5. Pendidikan Non-Formal Universitas Sultan Ageng Tirtayas (UNITIRTA) Banten, 
  6. Pendidikan Masyarakat Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi Bandung,
  7. Pendidikan Masyarakat Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang,
  8. Pendidikan Masyarakat Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA),
  9. Pendidikan Non-Formal Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan
  10. Mahasiswa Umum Pendidikan Masyarakat Universitas Siliwangi (UNSIL) Tasikmalaya.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Saudara/i yang telah ikut serta memeriahkan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini memberikan pemahaman dan pengetahuan baru kepada peserta yang telah mengikuti kegiatan kali ini. Kami berharap setelah kegiatan Forum Diskusi ini kita semua dapat lanjut menjalin komunikasi dan kolaborasi antar Mahasiswa Pendidikan Masyarakat atau Pendidikan Non-formal. Semoga peran dan eksistensi pendidikan non-formal dapat lebih memiliki citra positif di masyarakat dan kegiatan ini bermanfaat untuk kita semua. 

Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara pernah berkata:

“Semua Tempat adalah Sekolah, Semua Orang adalah Guru” 

Maka dari itu, jangan pernah takut untuk gagal, takutlah untuk tidak mencoba dan menyesal. Jangan takut untuk bermimpi, takutlah saat tidak mempunyai mimpi. Sampai jumpa di Forum Diskusi Pendidikan Masyarakat selanjutnya.